Ishak, SPd.I Sulap Rumah Hantu Jadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa


Aspirasirakyatlampung.com

LAMPUNG TIMUR - Berangkat dari rasa peduli dan prihatin akan minimnya sarana kesehatan di desanya, Ishak, S.Pd.I Kepala Desa (Kades) Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik menyulap rumah hantu di desanya menjadi gedung pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesdes).


Tak tanggung tanggung, gedung yang di bangun melalui anggaran Dana Desa (DD) tahun 2020 dengan total anggaran Rp 200 juta lebih itu tampak kokoh, bersih, mentereng dan strategis karena di bangun tepat di samping balai Desa Gunung Sugih Besar. 



“Latar belakang pembangunan gedung Puskesdes ini berawal dari rasa keprihatinan kondisi desa yang selama ini belum memiliki sarana kesehatan yang memadai. Sehingga tidak sedikit warga kesulitan untuk mengakses kesehatan di desa sendiri," ujar Ishak di kantornya, Sabtu (28)11/2020).


Dijelaskan Ishak, sejumlah kegiatan dibidang kesehatan seperti Posyandu dan pemenuhan gizi balita di desanya terus di galakkan. Di samping itu, sejumlah giat penanganan Covid-19 juga berhasil ia tuntaskan. Hal ini terbukti dari nihilnya kasus Corona di desa tersebut.



"Untuk penanggulangan pandemi Covid-19, kami memanfaatkan dana desa dengan membuat Posko Pencegahan, penyemprotan disinfektan di tiap-tiap dusun dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga miskin terdampak Covid-19 mulai Bulan April hingga September" terang Ishak


Untuk bidang infrastruktur, lanjut Ishak, pihaknya masih memanfaatkan bantuan dana desa untuk membangun sarana jambanisasi bagi 87 kepala keluarga kurang mampu. "Biaya untuk pembuatan 87 jambanisasi tersebut sekitar Rp 300 jutaan," kata Ishak.



Selain itu, guna mempercantik dan menghias wajah desa, pihaknya juga mengalokasikan anggaran dana desa sebesar Rp 71 juta lebih untuk pembangunan Gapura Gang Dusun. "Seluruh item pekerjaan tersebut, saat ini sudah selesai di kerjakan 100 persen," tandasnya.


Sedangkan dibidang sosial dan budaya, masih kata Ishak, tahun ini dirinya juga merealisasikan bantuan puluhan juta untuk pengadaan pakaian adat. "Khusus untuk bantuan ini, bukan dari anggaran dana desa, tapi murni dari hasil upaya mandiri," pungkasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.